Kamis, 31 Januari 2013

Pagi ini aku kembali mendapat surat dari Sahabatku, yang kurang lebih isinya seperti ini,,,

"Semua mimpi kita dapat terwujud,
asalkan kita punya keberanian untuk
mewujudkannya" - Walt Disney
Dear Farkhan,
Semua orang diciptakan istimewa oleh
Tuhan dengan bakatnya masing-masing.
Tapi terkadang mereka terhalang oleh
pikirannya sendiri dalam
mengembangkannya.
Zig Ziglar, motivator dunia
mengkategorikan orang-orang  yang
tidak mengembangkan bakatnya ke dalam
4 golongan.
Orang pertama adalah yang menyangkal
dirinya memiliki bakat. "Ah, saya
tidak punya bakat apa-apa"
sangkalnya. Ia merasa tidak perlu
berbuat sesuatu atau berkontribusi
bagi orang lain atau kehidupan umat
manusia.
Orang kedua suka menunda-nunda. "Saya
memang punya bakat. Tapi, tidak
sekarang mengembangkannya. Mungkin
besok, lusa atau nanti sajalah"
begitu alasannya.
Orang ketiga adalah yang merasa
takut. "Sebetulnya saya ingin
mengembangkan bakat saya. Tapi takut
gagal, daripada saya ditertawakan
orang, lebih baik saya diam saja,
bukankah lebih aman?" itu selalu yang
dikatakannya.
Orang keempat tidak mau bertanggung
jawab. Dia selalu berdalih bahwa
orang lain atau keadaanlah yang
salah. "Bagaimana saya dapat
mengembangkan bakat saya kalau orang
di sekitar saya dan keadaan tidak
mendukung" katanya menyalahkan
keadaan.
Farkhan, temanku yang berbakat, saya
yakin Anda tidak termasuk dalam
keempat tipe orang tersebut. Bakat
Anda terlalu sayang untuk
disia-siakan, karena artinya Anda
menyia-nyiakan anugrah Tuhan. Tuhan
telah mendesain dan menciptakan
manusia dengan keistimewaannya
masing-masing. Kembangkan bakatmu,
kejarlah mimpimu.


Dan salah satu kriteria di atas masih aku jadikan alasan untuk membenarkan keadaanku. Yaa Allah memang Engkau tidak akan merubah keadaan manusia/ kaum sebelum manusia itu berusaha untuk merubah dirinya sendiri. Jadi, tidak pantaslah aku menyalahkan keadaan yang Engkau berikan karena itu semua adalah jalan menuju perubahan yang aku inginkan. Cara pandang yang salah akan melahirkan persepsi yang salah pula terhadap suatu hal, setiap keadaan yang Engkau anugerahkan adalah sebuah peluang yang mustinya manusia (termasuk aku) manfaatkan untuk merubah keadaannya menjadi lebih baik. Kesalahan bukanlah akhir dari segalanya tapi menyalahkan sesuatu hanya akan membuatmu berakhir lebih cepat dari yang semestinya bisa berlangsung lebih lama dan panjang. Dan pada akhirnya aku ingin jadi seperti kata2 dalam salah satu karya Chairil Anwar "Sekali berarti, Setelah itu mati" . . . Karena aku yakin Engkau ciptakan aku untuk berarti dan berguna bagi manusia lain,,, dan kesempurnaanku ketika aku bisa bersanding disisiMU dengan senyum lebar menghias wajah karena aku TELAH SUKSES jadi HAMBAMU YANG BERARTI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen yang sopan lebih di utamakan!!!