Kamis, 30 Agustus 2012

Coretan Tinta Dari Pena Kecilku

Terkadang terasa sakit juga mendengar segala macam celotehnya. Rasa iri akan segala apa yang dia punyai dan rasakan, rasa benci yang terkadang hinggap karena tingkahnya, rasa cemburu yang membalut saat mendengar cerita-ceritanya tapi semua itu bisa terlenyapkan oleh cinta dan rasa sayang kami. Ingin rasanya memberikan samua padanya, tapi kini belum saatnya aku lakukan semua itu. Jalan kami masih begitu panjang, masih banyak hal yang musti kami lalui. Aku tidak boleh hanya memikirkan egoku sendiri, bagaimanapun dia juga mamiliki hak untuk kehidupan pribadinya saat ini. Sabar adalah kunci untuk bisa melalui semua ini dengan sebaik mungkin. Tak mungkin saat ini aku melarangnya untuk melakukan segala hal yang dia mau asalkan itu hal-hal yang positif dan tidak menyalahi aturan aku harus tetap mendukungnya. Rasa benci dan irimu itu hanya akan menyiksa batinmu dan banyak waktu yang akan terbuang percuma karena itu.
Sekarang yang musti aku fikirkan sungguh-sungguh adalah bagaimana agar aku bisa lekas memberikan setitik kebahagiaan untuk Ibu dan Bapakku yang selama ini benar-benar telah mencurahkan rasa cinta dan kasih sayangnya padaku tanpa secuil pamrih apapun. Cinta yang benar-benar tercurah tulus dari hati mereka yang tak akan mungkin dapat aku balas dengan sesuatu apapun itu. Harapan mereka hanyalah anak-anaknya dapat menjadi orang yang lebih baik dari mereka. Hanya itu, hanya itulah yang ingin mereka dapatkan dari kami dan bukan untuk mereka tapi untuk hidup kami sendiri. Yaa seperti itulah kemuliaan hati orang tua yang masih sering aku balas dengan hal-hal yang bisa membuat hati yang mulia itu merasakan sakit. Karena keegoisanku yang selalu saja merasa benar dan menganggap nasehat Bapak Ibuku sebagai sesuatu hal yang menurutku kurang tepat. Maafkan anakmu ini Ibu Bapakku yang belum bisa memberikan sedikit saja kebahagiaan yang dapat membuat hati Ibu dan Bapak tersenyum. Sebaliknya, yang sering aku berikan pada kalian hanyalah kekecewaan. Maafkan putramu ini Ibuku yang seringkali buatmu meneteskan air matamu yang suci dan terlalu berharga untuk terbuang hanya karena putramu yang tak tau diri ini. Semoga do'a yang selalu dan tak pernah terputus kalian lantunkan untuk kami putra-putramu bisa menjadi pembuka jalan kami kelak, menuntun pada cahaya Illahi Rabbi, membukakan lembaran baru bagi kami yang masih bersih untuk mengawali kembali mimpi-mimpi kami. Putramu akan selalu berusaha untukmu, jadi putra terbaikmu, jadi penghibur sedih hatimu, jadi putra yang selalu engkau lantunkan dalam setiap Do'amu Ibu Bapakku.
Aamiin Yaa Allah . . .

Cinta dan Kasih Sayang Tulus Darimu Tak Akan Mampu Aku Balas Sampai Kapanpun.
                                                                                               ( Thole )

Kamis, 16 Agustus 2012

Nie foto q waktu masih balita,,, gak nyangka dulu aq kayak gitu . . .  beda jauuuuuuh sama yang sekarang. Bagai bumi dan langittt,,,, eh bukan" lo tu kejauhaaan, bagai prambon ma muser ja dah biyar agak deket :D

#prambon ma muser tu nama desa brooo bagi yang belon tau : )